![]() |
Tia Septiana, anak Mandra. |
Dunia hiburan memang seringkali penuh dengan kejutan, bahkan drama yang tak terduga. Kali ini, sorotan publik tertuju pada salah satu komedian senior paling dihormati di Indonesia, Mandra Yusuf Sulaiman Naih, atau yang akrab disapa Mandra.
Bukan karena proyek barunya, melainkan karena curhatan sang legenda mengenai pengalaman pahit putrinya, Tia Septiana, saat mengikuti audisi casting. Curhatan ini sontak menyulut kemarahan netizen, dan tak butuh waktu lama hingga akun Instagram Tia pun "diserbu" warganet.
Kisah bermula ketika Mandra, yang dikenal luas lewat perannya di serial legendaris "Si Doel Anak Sekolahan" dan tayangan horor ikonik "Mumun", mengungkapkan kekecewaannya di salah satu program televisi.
Ia menceritakan bagaimana Tia, putrinya yang ingin mengikuti jejaknya di dunia akting, harus menelan pil pahit penolakan. Alasannya? Bukan karena kemampuan akting, melainkan karena jumlah pengikut di akun Instagramnya dianggap "terlalu sedikit" oleh *casting director*.
"Ya casting, terus ditanya jumlah follower. 'Kalau jumlah follower-nya kayaknya nggak bisa deh'," ujar Tia Septiana, menirukan ucapan sang casting director, saat menjadi bintang tamu di acara Rumpi No: Secret, seperti dikutip dari kanal YouTube.
Tia menambahkan bahwa peran yang dimaksudkan memang akhirnya jatuh pada aktris dengan jumlah pengikut media sosial yang fantastis.
Mendengar penolakan yang begitu dangkal, Mandra sontak membela sang anak dengan argumen yang kuat dan menohok.
"Gue belum pernah ada nunjukkin follower. Jangankan follower, KTP saja kagak gue tunjukin. Yang dibutuhkan kan sebenarnya, terus terang, kemampuan akting," ucap Mandra dengan nada kesal.
Pernyataan ini menunjukkan betapa Mandra sebagai seniman sejati sangat menghargai esensi dari sebuah profesi akting, yang seharusnya mengutamakan bakat dan dedikasi, bukan popularitas semu di media sosial.
Video curhatan Mandra ini segera viral di berbagai platform media sosial, menyebar dengan cepat bak api di padang rumput kering.
Reaksi netizen pun tak terhindarkan. Ribuan warganet yang bersimpati dengan Mandra dan Tia, sekaligus geram dengan standar industri hiburan yang semakin absurd, langsung menyerbu akun Instagram Tia Septiana, @tiaseptianna_.
Sebelum video Mandra beredar luas, akun Tia hanya memiliki sekitar 25 ribu pengikut. Namun, dalam waktu singkat setelah kegaduhan ini, jumlah pengikut akun @tiaseptianna_ langsung melonjak drastis, mencapai angka 27 ribu.
Dan bukan tidak mungkin, jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan semakin meluasnya curhatan Mandra di berbagai platform. Ini menjadi bukti nyata bagaimana kekuatan media sosial dan solidaritas netizen dapat secara instan mengubah dinamika yang ada.
Fenomena ini juga secara tidak langsung membuka diskusi penting tentang pergeseran standar dalam industri hiburan. Apakah popularitas di media sosial, yang seringkali artifisial, kini lebih diutamakan daripada bakat dan pengalaman?
Kasus Tia Septiana menjadi tamparan keras bagi para casting director dan produser untuk kembali merenungkan esensi dari sebuah seni peran.
Di sisi lain, melonjaknya jumlah pengikut Tia Septiana juga membawa potensi positif. Berdasarkan perhitungan di Instagram Influencer Earnings Calculator milik InfluencerMarketingHub, akun @tiaseptianna_ kini berpotensi menghasilkan hingga 214 dolar AS atau sekitar Rp 3,4 juta apabila berhasil mendapatkan kerja sama dari berbagai brand.
Sebuah ironi yang pahit namun nyata: ditolak karena follower sedikit, kini follower bertambah dan berpotensi menghasilkan uang.
Kisah Tia Septiana ini menjadi cerminan betapa kompleksnya persaingan di dunia hiburan modern. Namun, lebih dari itu, ini adalah pengingat bahwa esensi sebuah karya dan kemampuan sejati tetaplah yang terpenting, meskipun terkadang harus berhadapan dengan tuntutan-tuntutan aneh dari industri.
Dukungan dari sang ayah, Mandra, dan gelombang simpati dari netizen, semoga menjadi dorongan bagi Tia untuk terus berkarya dan membuktikan bahwa bakatnya jauh lebih berharga daripada sekadar angka di media sosial.