Translate

Selasa, 22 Juli 2025

Menggali Lebih Dalam Fenomena "Sound Horeg": Dari Mana Asalnya dan Siapa yang Mempopulerkannya?

 

Fenomena Sound Horeq di Jawa Timur. Sumber : Google.


Di tengah riuhnya berbagai perayaan dan acara rakyat di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, sebuah fenomena audio bernama "sound horeg" telah menjelma menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya populer. Dikenal dengan dentuman bass-nya yang menggelegar dan getarannya yang mampu mengguncang dada, sound horeg bukan hanya sekadar sistem audio, melainkan sebuah pertunjukan yang dinanti-nanti. Namun, di balik kemeriahan dan popularitasnya, pernahkah kita bertanya, dari mana sebenarnya asal muasal "sound horeg" ini dan siapa saja tokoh yang berperan penting dalam mempopulerkannya?


Asal-Usul Istilah dan Sejarah Awal "Sound Horeg"

Istilah "horeg" sendiri berasal dari bahasa Jawa Kuno yang secara harfiah berarti "bergerak" atau "bergetar". Penggunaan istilah ini sangat relevan untuk menggambarkan karakteristik utama dari sistem audio ini: kemampuan menghasilkan suara dengan frekuensi rendah (bass) yang sangat kuat, menciptakan getaran yang terasa hingga ke tubuh. Fenomena sound horeg ini sejatinya bukanlah hal baru. Penggunaan sistem audio bertenaga besar untuk memeriahkan acara sudah ada sejak lama, namun eskalasi dan intensitasnya yang khas seperti saat ini mulai terlihat jelas sekitar satu dekade terakhir.

Banyak yang sepakat bahwa benih-benih awal popularitas sound horeg mulai terlihat sekitar tahun 2014, khususnya di wilayah Malang, Jawa Timur. Pada saat itu, beberapa pawai dan acara komunitas mulai menampilkan sistem audio yang dirakit secara khusus untuk menghasilkan suara yang lebih bertenaga dari biasanya. Ini adalah respons terhadap kebutuhan akan sistem tata suara yang mampu menjangkau audiens yang lebih luas dan menciptakan atmosfer yang lebih semarak dalam acara-acara terbuka. Dari Malang, gelombang ini menyebar dengan cepat ke kota-kota lain di Jawa Timur, seperti Blitar, Kediri, Tulungagung, hingga ke Jawa Tengah dan bahkan beberapa daerah di luar Jawa.


Faktor Pendorong Popularitas "Sound Horeg"

Popularitas sound horeg tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor kunci yang mendorong perkembangan dan penerimaannya di masyarakat:

1. Kebutuhan Hiburan dan Perayaan Rakyat

Indonesia, dengan kekayaan budaya dan tradisinya, seringkali mengadakan berbagai acara seperti karnaval, pawai Agustusan, pernikahan, pengajian akbar, hingga kampanye politik. Semua acara ini membutuhkan sistem audio yang powerful untuk memastikan pesan tersampaikan atau hiburan dapat dinikmati oleh khalayak ramai. Sound horeg mengisi kekosongan ini dengan sempurna, menawarkan solusi audio yang tak hanya berfungsi, tetapi juga menjadi daya tarik tersendiri.

2. Semangat Kreativitas dan Inovasi Komunitas Audio

Banyaknya bengkel dan komunitas perakit sound system di Jawa Timur berperan besar dalam mendorong inovasi. Mereka tidak hanya merakit, tetapi juga bereksperimen dengan berbagai komponen, konfigurasi speaker, hingga amplifier untuk mencapai kualitas suara dan tingkat "horeg" yang maksimal. Ini menciptakan persaingan sehat yang memacu kreativitas dan menghasilkan berbagai modifikasi unik.

3. Media Sosial dan Efek Viral

Perkembangan media sosial seperti YouTube, TikTok, dan Instagram menjadi katalisator utama penyebaran fenomena sound horeg. Video-video "adu horeg" atau penampilan sound system di berbagai acara dengan cepat menjadi viral, menarik perhatian jutaan penonton. Ini tidak hanya meningkatkan popularitas sound horeg, tetapi juga memberikan platform bagi para pemilik sound system untuk menunjukkan karya mereka dan mendapatkan pengakuan.

4. Aspek Budaya dan Identitas Lokal

Di beberapa daerah, sound horeg telah menjadi bagian dari identitas lokal. Acara-acara besar tidak akan lengkap tanpa kehadiran sound horeg. Ini menciptakan semacam kebanggaan tersendiri bagi daerah atau komunitas yang memiliki sound system terbaik, sehingga mendorong partisipasi dan dukungan masyarakat.


Siapa Penggagas dan Tokoh Sentral di Balik "Sound Horeg"?

Meskipun tidak ada satu individu atau kelompok tunggal yang bisa diklaim sebagai "penggagas" tunggal sound horeg, karena fenomena ini tumbuh secara organik dari kebutuhan dan kreativitas kolektif, ada beberapa nama besar yang secara signifikan berperan dalam mempopulerkan dan mengembangkan kualitas sound horeg hingga dikenal luas seperti sekarang. Sebagian besar dari mereka berasal dari Blitar, Jawa Timur, yang kini dijuluki sebagai salah satu "pusatnya" sound horeg.

1. Faskho Sengox Audio

Faskho Sengox Audio sering disebut-sebut sebagai salah satu pelopor awal dalam arena sound horeg. Dengan reputasi yang dibangun dari awal, mereka dikenal sebagai salah satu yang pertama kali membangun sistem audio dengan kekuatan yang luar biasa dan karakteristik suara yang menjadi ciri khas sound horeg. Kontribusi mereka adalah fondasi bagi perkembangan selanjutnya di komunitas sound horeg.

2. BJ Hunter

Nama BJ Hunter juga tidak bisa dilepaskan dari sejarah sound horeg. Bersama dengan Faskho Sengox, BJ Hunter menjadi bagian dari gelombang pertama para perakit sound system yang berani bereksperimen dan mendorong batas-batas kemampuan audio pada masanya. Kualitas dan kekuatan sound system mereka menjadi acuan bagi banyak perakit lainnya.

3. Brewog Audio (Mujahidin / Mas Bre)

Jika ada satu nama yang paling identik dengan puncak popularitas sound horeg saat ini, itu adalah Brewog Audio, yang dimiliki oleh Mujahidin atau akrab disapa Mas Bre. Meskipun muncul agak belakangan, sekitar tahun 2019, Brewog Audio dengan cepat melejit dan mendominasi panggung sound horeg.

Apa yang membuat Brewog Audio begitu istimewa?

  • Karakter Suara yang Khas: Brewog Audio dikenal memiliki karakter suara bass yang sangat tebal, empuk, dan "mengisi", namun tetap detail di frekuensi lain. Ini adalah hasil dari riset dan eksperimen yang tidak main-main.

  • Inovasi dan Skala Besar: Mereka tidak takut berinvestasi pada peralatan terbaik dan terus berinovasi dalam konfigurasi speaker serta penggunaan teknologi audio terbaru. Sistem mereka seringkali dibangun dalam skala yang sangat besar, menampilkan puluhan bahkan ratusan unit speaker bass yang disusun rapi.

  • Strategi Pemasaran Efektif: Brewog Audio sangat aktif di media sosial, membagikan video-video penampilan mereka yang spektakuler. Ini menciptakan efek viral yang luar biasa dan membangun citra merek yang kuat.

  • "Raja Horeg" Blitar: Berkat popularitas dan kualitasnya, Brewog Audio sering dijuluki sebagai "Raja Horeg" di Jawa Timur, menjadi idola dan inspirasi bagi banyak penggemar sound horeg lainnya. Kehadiran mereka di suatu acara selalu menarik ribuan penonton.

Selain nama-nama di atas, tentu saja ada banyak perakit sound system dan komunitas lain yang turut berkontribusi dalam membesarkan fenomena ini. Mereka semua secara kolektif membentuk ekosistem sound horeg yang dinamis dan kompetitif.


Dampak dan Masa Depan "Sound Horeg"

Popularitas sound horeg membawa berbagai dampak, baik positif maupun negatif.

Dampak Positif:

  • Mendorong Ekonomi Kreatif: Industri sound horeg menciptakan lapangan kerja bagi perakit, penyewaan alat, hingga teknisi audio. Ini juga memicu penjualan komponen elektronik dan perangkat audio.

  • Pengembangan Talenta Lokal: Banyak anak muda yang tertarik untuk belajar dan mengembangkan keahlian dalam merakit dan mengoperasikan sound system.

  • Perekatan Komunitas: "Adu horeg" atau event sound horeg seringkali menjadi ajang silaturahmi dan kompetisi yang sehat antar komunitas.

  • Destinasi Wisata Unik: Beberapa event sound horeg besar bahkan mampu menarik wisatawan dari luar kota.

Dampak Negatif dan Tantangan:

  • Potensi Gangguan Lingkungan: Tingkat kebisingan yang tinggi bisa menjadi gangguan bagi warga sekitar, terutama jika acara diadakan di area pemukiman.

  • Aspek Keamanan: Getaran yang kuat dan penggunaan daya listrik yang besar memerlukan perhatian khusus pada aspek keamanan instalasi.

  • Persepsi Negatif: Beberapa pihak mungkin memandang sound horeg sebagai sumber kebisingan semata, sehingga diperlukan sosialisasi dan regulasi yang jelas.

Masa depan sound horeg tampaknya masih akan terus berkembang. Dengan semakin canggihnya teknologi audio, bukan tidak mungkin kita akan melihat inovasi-inovasi baru dalam hal kualitas suara, efisiensi energi, dan mungkin juga pengembangan sound system yang lebih ramah lingkungan. Penting bagi para pelaku dan penggemar sound horeg untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat agar fenomena ini bisa terus dinikmati tanpa menimbulkan masalah. Regulasi yang jelas mengenai tingkat kebisingan, waktu operasional, dan lokasi acara akan sangat membantu dalam menjaga keberlanjutan dan penerimaan sound horeg di masa mendatang.


Sound horeg adalah lebih dari sekadar sistem audio; ia adalah sebuah fenomena budaya yang lahir dari kebutuhan, kreativitas, dan semangat komunitas. Meskipun tidak ada satu "penggagas" tunggal, nama-nama seperti Faskho Sengox Audio, BJ Hunter, dan terutama Brewog Audio (Mas Bre), telah menorehkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah dan popularitasnya. Dari Malang hingga Blitar, dentuman bass "horeg" terus bergaung, menjadi pengiring setia berbagai perayaan dan simbol ekspresi komunitas. Ini adalah bukti nyata bagaimana teknologi, kreativitas, dan budaya lokal dapat bersatu menciptakan sesuatu yang unik dan sangat digemari. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar