Translate

Kamis, 24 Juli 2025

Solusi Adil dan Manusiawi untuk Pedagang Kaki Lima: Belajar dari Konsep Hawker Center

 

Foto: Hawker Center. Sumber: Google 

Pedagang Kaki Lima (PKL) adalah bagian tak terpisahkan dari denyut nadi ekonomi di Indonesia. Mereka menyediakan beragam kebutuhan dengan harga terjangkau dan menjadi sumber penghidupan bagi jutaan keluarga. 


Namun, keberadaan PKL seringkali dihadapkan pada dilema klasik: bagaimana menyeimbangkan hak mereka untuk berjualan dengan kebutuhan akan ketertiban umum? 


Penertiban PKL yang seringkali berujung pada penggusuran bukanlah solusi jangka panjang yang manusiawi, melainkan hanya memindahkan masalah.


Lalu, adakah solusi yang lebih adil dan berkelanjutan? Konsep Hawker Center dari negara tetangga seperti Singapura bisa menjadi inspirasi kuat. 


Hawker Center adalah pusat kuliner terorganisir yang menyediakan tempat bersih dan nyaman bagi para pedagang makanan dan minuman untuk berjualan. Ini bukan sekadar tempat makan, melainkan ekosistem yang menata keberadaan PKL agar tetap produktif tanpa mengganggu ketertiban umum. 


Bisakah Indonesia mengadopsi model ini? Jawabannya: Sangat bisa! Tentu saja, dengan beberapa penyesuaian fundamental.


Singapore dulu:





Kunci Sukses Konsep Hawker Center di Indonesia


Agar konsep Hawker Center dapat berjalan efektif dan manusiawi di Indonesia, diperlukan komitmen dan regulasi yang jelas dari berbagai pihak, tidak hanya dibebankan pada PKL semata. Berikut adalah beberapa poin krusial yang perlu dipertimbangkan:


#### 1. Kewajiban Bersama, Bukan Hanya Beban PKL


Hawker Center tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab pedagang asongan. Pemilik gedung, kawasan usaha, perumahan, dan apartemen di seluruh Indonesia harus memiliki kewajiban untuk menyediakan ruang bagi Hawker Center. 


Ini adalah langkah fundamental untuk memastikan ketersediaan lokasi yang memadai. Jika ada pihak yang tidak bersedia menyediakan tempat, pemerintah perlu memberlakukan sanksi tegas, misalnya denda besar atau pembekuan izin usaha. 


Ini bukan hanya tentang kewajiban moral, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem bisnis yang inklusif dan berkelanjutan.


#### 2. Kapasitas yang Memadai dan Terencana


Penyediaan tempat harus berdasarkan kapasitas dan kebutuhan. Jika suatu wilayah atau gedung dihuni oleh 1000 orang, maka minimal harus tersedia tempat makan untuk sebagian besar dari mereka, misalnya **3/4 atau sekitar 750 orang**. Perencanaan yang matang mengenai jumlah dan lokasi Hawker Center sangat penting untuk menghindari penumpukan PKL di satu area dan memastikan pemerataan akses bagi masyarakat. Data demografi dan kepadatan populasi bisa menjadi acuan utama dalam menentukan kapasitas yang dibutuhkan.


#### 3. Pengelolaan Transparan oleh Lembaga Khusus


Kunci keberhasilan Hawker Center terletak pada pengelolaan yang transparan dan akuntabel. Semua tempat harus dikelola secara transparan oleh satu lembaga khusus yang independen. Lembaga ini akan bertanggung jawab penuh mulai dari penentuan biaya sewa, proses seleksi pedagang yang akan mengisi tempat, hingga alokasi lokasi. 


Transparansi adalah kunci untuk mencegah praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) serta menghindari potensi "lahan bisnis" bagi oknum atau pemilik gedung yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, izin berjualan harus dibatasi agar tidak dikuasai oleh waralaba besar dan tetap memberikan kesempatan bagi pedagang kecil untuk berkembang.


#### 4. Insentif dan Penegakan Hukum yang Seimbang


Pemerintah memegang peran vital dalam transisi ini. Pemerintah perlu menyediakan insentif bagi PKL yang bersedia pindah ke Hawker Center. Insentif ini bisa berupa sewa gratis untuk beberapa bulan pertama, pinjaman lunak untuk pembelian peralatan usaha, atau pelatihan manajemen usaha. 


Di sisi lain, penegakan hukum juga harus dilakukan secara tegas bagi PKL yang tetap nekat berjualan di area terlarang yang berjarak sekian kilometer dari Hawker Center yang telah disediakan. Keseimbangan antara insentif dan penegakan hukum ini akan mendorong kepatuhan dan menciptakan tatanan yang lebih baik.


Berpikir Jangka Panjang untuk Solusi Berkelanjutan


Mengimplementasikan konsep Hawker Center di Indonesia bukanlah proyek instan. Ini membutuhkan pemikiran jangka panjang, komitmen politik, dan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.


Mengedepankan solusi yang "instan" hanya akan memperparah masalah di kemudian hari. Dengan perencanaan yang matang dan implementasi yang konsisten, konsep Hawker Center bisa menjadi solusi yang adil, manusiawi, dan berkelanjutan bagi keberadaan PKL di Indonesia, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Ini adalah investasi untuk masa depan perkotaan yang lebih tertata, bersih, dan sejahtera.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar