Translate

Jumat, 25 Juli 2025

Heboh di Medsos: Pria Berjuluk "Sikok Bagi Duo" Nikahi Dua Wanita Sekaligus!

 

“Hari ini pestanya di rumah mempelai pria, di Desa Pauh. Ramai juga di medsos, banyak video yang beredar, ‘sikok bagi duo’,” tambahnya, mengacu pada julukan yang kini melekat pada Epan.


Media sosial kembali diramaikan dengan kisah unik dan tak biasa yang langsung menjadi viral. Kali ini, seorang pria bernama Epan Padli (25), warga Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, Provinsi Sumatera Selatan, mendaduk mendapat julukan “Sikok Bagi Duo”. 


Julukan ini disematkan kepadanya setelah Epan menikahi dua mempelai wanita sekaligus, Halima Leti (24) dan Purnama Linda (24), dalam satu kursi pelaminan yang sama. Peristiwa langka ini terjadi pada Sabtu, 14 September 2024, sekitar pukul 09.00 WIB.


Kabar mengenai pernikahan yang menggemparkan ini dibenarkan langsung oleh Kepala Desa Pauh, Aziz Zul. 


Saat dikonfirmasi pada Sabtu, 14 September 2024, sekitar pukul 14.00 WIB, Aziz Zul membenarkan bahwa pernikahan tersebut memang dilangsungkan oleh warganya dan kini telah viral di berbagai platform media sosial.


Menurut penjelasan Kepala Desa Aziz Zul, prosesi akad nikah sebenarnya sudah berlangsung sejak satu bulan sebelum hajatan pesta pernikahan ini digelar. Pesta pernikahan yang viral ini baru dilaksanakan pada hari itu di kediaman mempelai pria.


“Iya itu pengantinnya sekaligus dua pengantin wanita. Untuk pengantin pria, Epan, itu warga saya di Desa Pauh. Untuk pengantin perempuan, ada yang dari Palembang dan ada yang dari Desa Pauh I,” terang Aziz Zul, menjelaskan asal-usul kedua mempelai wanita.


Aziz Zul menambahkan detail cerita di balik pernikahan yang tak lazim ini. Awalnya, setelah tamat sekolah, Epan sudah memiliki tunangan di Desa Pauh I, yaitu Halima Leti.


Namun, kemudian Epan merantau untuk bekerja di kota Palembang. Di sanalah ia menjalin hubungan dan memiliki kekasih baru, Purnama Linda.


“Mungkin jodohnya sekali nikah dapat dua,” ujar Aziz Zul sambil tersenyum. Ia juga menegaskan bahwa pernikahan ini bukanlah tanpa dasar. 


“Tapi kemarin sudah ada surat keterangan dari tiga belah pihak keluarga, jika mereka mau nikah tanpa paksaan dan mau dimadu.” 


Ini menunjukkan bahwa keputusan untuk menjalani poligami ini telah disepakati oleh semua pihak yang terlibat.


Lebih lanjut, Aziz Zul menjelaskan kronologi akad nikahnya. Pertama, Epan melangsungkan akad nikah dengan tunangannya dari Desa Pauh I, Halima Leti. 


Seminggu kemudian, barulah dilanjutkan dengan akad nikah bersama kekasihnya dari Palembang, Purnama Linda.


“Hari ini pestanya di rumah mempelai pria, di Desa Pauh. Ramai juga di medsos, banyak video yang beredar, ‘sikok bagi duo’,” tambahnya, mengacu pada julukan yang kini melekat pada Epan.


Salah satu keluarga pengantin pria, yang dihubungi dengan inisial AZ, enggan berkomentar lebih lanjut mengenai pernikahan tersebut. 


“Pak kades bae yang kasih keterangan, intinya memang ado nikahan sikok penganten lanang, duo pengantin betino (Pak kades saja yang kasih keterangan, intinya memang ada pernikahan satu pengantin pria dengan dua pengantin wanita),” pungkasnya, menyerahkan sepenuhnya penjelasan kepada Kepala Desa.


Kisah Epan Padli ini tentu saja memicu beragam reaksi dan perbincangan di media sosial. Dari kekaguman hingga rasa heran, peristiwa "Sikok Bagi Duo" ini menjadi bukti bahwa cinta dan pernikahan bisa hadir dalam berbagai bentuk yang tak terduga. 


Apakah Anda pernah mendengar kisah serupa yang tak kalah unik?